Isnin, Februari 14, 2011

Munajat ibu tunggal obor revolusi Mesir. TUAN/PUAN KENAL KHALED SAID-PEMUDA MESIR YANG MATI DIBELASAH POLIS KETIKA REVOLUSI MESIR? WAEL GHONIM YANG HILANG DISYAKI DITANGKAP POLIS MESIR?

SUMBER



Videos for KHALED SAID face

Facebook Page Fuels Egypt Protests (Khaled Said)
7 min - 5 days ago
Uploaded by TheYoungTurks

youtube.com
Khaled Said..
4 min - 25 Jun 2010
Uploaded by eleathy

Nuridah Mohd Salleh   
Tahun 2011 membuka lembaran sejarah dengan kita menyaksikan tumbangnya dua Presiden di dua buah Negara Arab selang beberapa minggu oleh bantahan jalanan rakyatnya. Jumaat 28 Januari  Zein al Abidin Ali, Presiden Tunisia meninggalkan takhta dan negaranya menuju ke Arab Saudi, 18 hari kemudiannya pada Jumaat 11 Februari giliran Presiden Hosni Mubarak dari Mesir turun takhta dan meninggalkan istananya.

Kedua-dua diktator ini berkuasa begitu lama secara kuku besi dengan menindas rakyat dan menzalimi penentang-penentangnya. Mereka menutup ruang demokrasi walaupun mengadakan pilihan raya yang setiap kali akan dimenangi mereka dengan majoriti besar. Mereka menguasai media dan memerintah dengan pengisytiharan undang-undang darurat.  

Mereka menangkap penentang-penentangnya, menyiksa dan memenjarakan mereka tanpa bicara. Walaupun begitu mereka mendapat sokongan kuat kuasa-kuasa besar barat yang seringkali melaung-laungkan demokrasi dan hak asasi manusia.

Kedua-dua senario ini menggambarkan kepada kita suatu bentuk kezaliman yang telah dilakukan di atas premis demokrasi. Satu contoh manipulasi politik pragmatis di mana matlamat itu menghalalkan cara tanpa mengambil kira halal atau haram.

Akhirnya tumbang juga di atas bantahan jalanan rakyat. Benarlah penegasan Allah s.w.t di dalam al-Quran yang sering kita baca sebagai wirid selepas solat fardhu iaitu pada surah Ali Imran: ayat 26 yang bermaksud:

“Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya Allah yang mempunyai kuasa pemerintahan. Engkaulah yang memberi kuasa pemerintahan kepada sesiapa yang Engkau kehendaki, dan Engkaulah yang mencabut kuasa pemerintahan dari sesiapa yang Engkau kehendaki……”
Juga benarlah janji Allah s.w.t bahawa doa orang-orang yang dizalimi akan diterima dan dimakbulkanNya, hanya Dialah yang menentukan bila hari pembalasannya.

Tanpa ragu-ragu kita sedar bahawa senario yang hampir sama seolah-olah sedang berlaku di negara kita. Di atas slogan “rakyat didahulukan” tanpa segan silu kerajaan Umno BN yang telah berkuasa lebih 50 tahun akan mendahulukan rakyat dengan kenaikan cukai, kenaikan harga petrol dan memotong subsidi untuk menghadapi kemelut ekonomi. Semua ruang bantahan rakyat akan cuba ditutup rapat.

Kembali kita pada senario di pinggir Kahirah pada pagi Jumaat 11 Februari di rumah seorang ibu tunggal bernama Laila. Anak lelakinya Khaled Said telah syahid pada hari pertama revolusi rakyat itu. Ketika itu Khaled sedang berada di cyber café dengan facebooknya berinteraksi dengan teman-teman seperjuangannya. Tiba-tiba saja 2 orang polis tidak beruniform menangkap, menggari dan menghiritnya keluar serta memukul sehingga mati disaksi oleh semua pengunjung cyber café tersebut. Peristiwa ini tersibar luas di Youtube, di internet.

Kita patut mengambil iktibar dari peristiwa ini. Di mana ketabahan seorang muslimat menjadi obor yang menyuntik semangat perjuangan menentang kezaliman. Bagaimana seorang ibu ini berdoa dengan lilihan airmata, penuh ikhlas bermunajat memohon pertolongan dari Allah. Tapi pemerintah zalim Mesir memadamkan kisah ini di internet dan seterusnya menutup terus seluruh rangkaian maya di Mesir.

Iktibar yang patut para muslimat semua khusus muslimat PAS ambil adalah perjuangan menentang kezaliman bukan suatu bentuk kerja sambilan. Ia memerlukan sepenuh komitmen dan pengorbanan. Sesungguhnya dalam mengharungi perjuangan ini jangan lupa kita bermunajat dan memohon pertolongan dari Allah s.w.t.
Itulah kunci yang dapat memastikan kita istiqamah dalam menghadapi segala rintangan dan kepayahan.
------------------
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/wael-ghonim-eksekutif-muda-pahlawan-demonstran-mesir.htm

Wael Ghonim, Eksekutif Muda Pahlawan Demonstran Mesir

Selasa, 08/02/2011 15:35 WIB | email | print
Seorang eksekutif muda perusahaan Google Inc ditahan oleh otoritas Mesir selama 12 hari karena dirinya dianggap berada di belakang halaman Facebook yang membantu memicu apa yang di sebut sebagai "Revolusi pemuda dari Internet."


Wael Ghonim, manajer pemasaran bagi perusahaan internet tersebut, secara emosional menangis selama wawancara televisi hanya beberapa jam setelah dia dibebaskan. Ia menggambarkan bagaimana ia menghabiskan seluruh waktu di tahanan dengan mata ditutup sementara orang tuanya yang khawatir tidak tahu keberadaan dirinya. Walaupun begitu, Ia menegaskan ia tidak disiksa dan mengatakan interogatornya memperlakukannya dengan baik.
"Ini adalah revolusi pemuda dari Internet dan sekarang revolusi dari semua rakyat Mesir," katanya, menambahkan bahwa ia terkejut ketika pasukan keamanan menahannya dan mencap dirinya sebagai pengkhianat.

"Siapapun dengan niat baik adalah pengkhianat karena kejahatan adalah sesuatu yang normal," katanya. "Kalau saya pengkhianat, saya akan tetap tinggal di vila saya di Emirates dan menghasil banyak uang dan berkata seperti yang lainnya, 'Biarkan negara ini pergi ke neraka." Tapi kami bukan pengkhianat," tambah Ghonim, warga Mesir yang mengawasi pemasaran Google di Timur Tengah, Afrika dari Dubai.

Ghonim telah menjadi pahlawan demonstran sejak dia hilang pada 27 Januari lalu, dua hari setelah unjuk rasa besar-besaran dimulai. Dia membenarkan laporan oleh pengunjuk rasa bahwa ia adalah administrator dari halaman Facebook "Kita semua adalah Said Khaled" yang merupakan salah satu alat utama yang mengorganisir demonstrasi yang dimulai pada 25 Januari.(fq/ap)

Tiada ulasan: